Singapura Di Belakang Layar Zalimi Ulama Indonesia, Sultan Brunei Ancam Kerahkan Semua Kapal Perang

Singapura Di Belakang Layar Zalimi Ulama Indonesia, Sultan Brunei Ancam Kerahkan Semua Kapal Perang
Peristiwa intimidasi yang dialami sejumlah ulama Indonesia di Singapura, membuat negara lain di kawasan ASEAN terpancing emosinya. Salah satunya adalah Brunei Darussalam.
Bahkan, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah menanggapi tindakan itu dengan penuh amarah. Dilansir fox news, Sultan Brunei mengemukakan kekecewaannya terhadap tindakan aparat Singapura.
“Mereka sungguh munafik. Buta mata dan hatinya. Mengintimidasi ulama, apalagi dari Indonesia merupakan perbuatan terkutuk dan menjijikkan,” kecam Sultan Brunei
Sultan Brunei, seperti diketahui, merupakan salah satu tokoh yang begitu benci terhadap negara yang memusuhi Islam. Tidak peduli apakah itu negara tetangga maupun negara-negara barat.
“Dalam negara saya, kami mempraktikkan kemelayuan, Islamik, sistem Monarki dan kami akan mula mengamalkan Undang-undang Islam, Undang-undang Syariah. Islam berada di dalam Perlembagaan kami, identiti negara kami, hak kami, aturan cara hidup kami,” lanjut Sultan Brunei.
“Saat kamu mendengar bahawa ulama Islam diperlakukan tak wajar, kamu patut bangkit. Walaupun oleh Singapura yang dilindungi negara kuat Kita bersahabat, tapi tindakan anda bisa memicu kemarahan bangsa Indonesia, dan rakyat bangsa kami. Atau kalian akan merasakan kehebatan kapal perang kami!” ujar salah satu orang terkaya di dunia ini.
Seperti diketahui, salah satu ulama Indonesia, Ustaz Solmed ditahan hingga 10 jam lamanya oleh Imigrasi Singapura tanpa penjelasan pasti.
Pria muda yang kerap mengisi acara religi di beberapa stasiun TV ini menuturkan, tindakan zolim Singapura dengan menahan paspor, dan HP miliknya.
Sebelumnya, Panglima TNI juga pernah mengungkit masalah Singapura yang membuat melayu terusir. [rs]

sumber:http://www.gemarakyat.id

0 Response to "Singapura Di Belakang Layar Zalimi Ulama Indonesia, Sultan Brunei Ancam Kerahkan Semua Kapal Perang"

Posting Komentar